Kenapa Sepak Bola Sulit Berkembang di Grinlandia – Grinlandia sejatinya ingin memisahkan diri dari Denmark. Perjuangan melepas “belenggu kolonialisme” ini juga nampak dalam pengakuan di bidang sepak bola, yang sayangnya terhambat oleh kondisi iklim dan cuaca ekstrem.
Kenapa Sepak Bola Sulit Berkembang di Grinlandia
Meski berukuran kecil, Kepulauan Cook, San Marino, Makau, Aruba, Samoa Amerika, dan Liechtenstein tetap memiliki kesempatan untuk bermain di Piala Dunia. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk Grinlandia.
Pulau berpenduduk 57.000 orang ini rutin mencatatkan cuaca paling ekstrem di Bumi, dengan sekitar 80% daratannya ditutupi lapisan es. Kondisi ini membuat mustahil pertandingan olahraga di luar ruangan, seperti sepak bola, selama 10 bulan dalam setahun, bahkan di atas rumput artifisial sekalipun.
Tapi, kendati olahraga dalam ruangan seperti bola tangan, futsal dan bulu tangkis juga sangat populer, sepak bola tetap menjadi pilihan nomor satu di Grinlandia. Kenapa?
“Grinlandia’s sports system is a reflection of the Danish system,” Professor Ramus Storm from the Danish Institute of Sports Studies told DW. “They have a structure with sports federations and various sport branches receiving a considerable amount of public subsidies from Denmark. So, relative to its size, they are quite well-funded.”
ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge ilmumu di tengah minggu, biar topik ngobrol makin seru!
Bergantung pada alam
However, the extreme climate and difficulty of traveling in the snowy landscape made progress in the field of football impossible.
“There’s a very, very limited possibility of developing an elite football team,” said Storm, who has written extensively on sport in Grinlandia.
How do Greenlanders feel about Trump’s proposal to buy them?
02:46
“Jika Anda mengambil pemain terbaik Grinlandia, mengirimkan mereka ke Denmark untuk berpartisipasi di turnamen nasional di sana, maka mungkin mereka dapat menikmati sistem pelatihan yang berkelanjutan, mungkin dapat sedikit naik level. Namun, melakukan hal yang sama di Grinlandia hampir mustahil.”
Talenta muda olahraga biasanya harus pindah ke Denmark untuk menjemput peluang berkarir secara profesional.
Sejumlah pemain sepak bola kelahiran Grinlandia telah berhasil mencapai level teratas, terutama mantan pemain Chelsea dan Ajax Jesper Gronkjaer, yang lahir di Grinlandia sebelum pindah saat masih bayi. Gronkjaer memenangkan 80 pertandingan untuk Denmark, karena semua warga Grinlandia memenuhi syarat untuk bermain untuk tim nasional Denmark secara otomatis.
Baca Juga : Indonesia Raih Satu Medali Perak Dari Cabang Boccia
Jalurnya lebih mudah lagi dalam bola tangan, futsal, dan olahraga di mana dana dari sistem Denmark dapat membantu fasilitas dalam ruangan di Grinlandia. Olahraga musim dingin juga tidak seumum yang dibayangkan sebagian orang, karena cuaca yang terlalu ekstrem bahkan untuk bermain ski atau olahraga salju sepanjang tahun.
Iklan
Lebih mudah olahraga lain
Despite its status as an autonomous territory of Denmark, Grinlandia boasts a national team in several sports disciplines. They once qualified for the Men’s and Women’s World Handball Championship in the past and participated in international futsal tournaments. Reason why, Grinlandia has long sought to be recognized by the International Federation of Association Football, FIFA.
Focus on Europe – Spotlight on People
26:04
Karena secara geografis lebih dekat ke Amerika Utara, Grinlandia juga berusaha untuk diakui oleh CONCACAF, konfederasi FIFA untuk Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Grinlandia saat ini tidak dapat bergabung dengan badan pengatur Eropa, UEFA, karena hanya menerima negara-negara yang diakui oleh PBB. CONCACAF tidak memiliki ketentuan seperti itu.
“Sangat penting bagi saya bahwa pemuda dan orang muda di Grinlandia memiliki sesuatu yang bisa ditunggu-tunggu,” ujar manajer tim nasional Morten Rutkjaer kepada BBC setahun lalu. “Mereka perlu memiliki mimpi besar. Mereka dapat melihat kami dan melihat bahwa menjadi pemain sepak bola dalam level tinggi di Grinlandia adalah sesuatu yang memungkinkan.” Kemerdekaan menjadiissue panas
Perdebatan ini menjadi bagian dari diskursus kemerdekaan yang memanas sejak Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa “rakyat Grinlandia akan mendapat manfaat besar jika, dan ketika, negara itu menjadi bagian dari wilayah Amerika Serikat,” ujarnya, sebelum putranya, Donald Trumo Junior, terbang ke Grinlandia awal minggu ini.
Perdana Menteri Grinlandia, Mute Egede, lebih suka negaranya memerintah sendiri, daripada menjadi wilayah AS, atau tetap menjadi wilayah Denmark. Setelah mengatakan dalam pidato Tahun Baru bahwa Grinlandia harus melepaskan “belenggu kolonialisme”, dia menambahkan pada hari Rabu bahwa pemerintahnya “berharap untuk menjalin kontak” dengan pemerintahan Trump.
Bagi Storm, keinginan untuk memiliki tim sepak bola di panggung global lebih didorong oleh “identitas dan kebanggaan nasional” daripada gagasan bahwa Grinlandia akan benar-benar kompetitif, mengingat populasi dan iklimnya. Namun, hal yang sama dapat dikatakan tentang banyak negara termasuk Kepulauan Cook, San Marino, Makau, Aruba, Samoa Amerika, dan Liechtenstein.